Selasa, 05 Januari 2010

LARUT SEJENAK DALAM KISAH SEORANG GEISHA

RESENSI BUKU

Judul : Memoirs of a Geisha (Memoar Seorang Geisha)
Penulis : Arthur Golden
Penerjemah : Listiana Srisanti
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Januari, 2002
Tebal : 490 halaman


Memoar Seorang Geisha mengajak kita memasuki dunia geisha yang penuh rahasia, dunia di mana penampilan sangatlah penting, di mana keperawanan seorang gadis dilelang kepada penawar yang paling tinggi, di mana perempuan-perempuan dilatih untuk memikat laki-laki yang paling berkuasa, dan di mana cinta dicemooh sebagai ilusi belaka.

Buku ini menceritakan perjalanan hidup sang tokoh utamanya, Sayuri. Kisah Sayuri bermula di desa nelayan miskin pada tahun 1929, ketika sebagai anak perempuan berusia sembilan tahun dengan mata biru-kelabu yang luar biasa, dijual ke sebuah rumah geisha terkenal. Tidak tahan dengan kehidupan di rumah itu, ia mencoba melarikan diri. Tindakan itu membuatnya terancam menjadi pelayan seumur hidup. Saat meratapi nasibnya di tepi Sungai Shirakawa, ia bertemu Iwamura Ken. Di luar kebiasaan, pria terhormat ini mendekati dan menghiburnya. Saat itu, Sayuri bertekad akan menjadi geisha, hanya demi mendapat kesempatan bisa bertemu lagi dengan pria itu, suatu hari nanti.

Melalui Sayuri, kita menyaksikan suka duka wanita yang mempelajari seni geisha yang berat, menari dan menyanyi, memakai kimono, make up tebal, dan dandanan rambut yang rumit, menuang sake dengan cara yang sesensual mungkin, bersaing dengan sesama geisha memperebutkan pria-pria dan kekayaan mereka. Namun, ketika Perang Dunia II meletus dan rumah-rumah geisha terpaksa ditutup, Sayuri, dengan sedikit uang dan lebih sedikit lagi makanan, harus mulai lagi dari awal untuk menemukan kebebasan yang langka dengan cara-caranya sendiri.

Kisah nyata yang ditulis dalam buku ini memang sangat mengharukan. Berbalut setting kehidupan di Jepang pada masa tersebut, buku ini mampu mengantarkan para pembacanya menyelami kehidupan geisha pada masa itu. Detail-detail peristiwa dan suasana diceritakan dan digambarkan dengan sangat baik dalam buku ini. Ini mungkin hanya salah satu kisah seorang geisha dari geisha-geisha yang lain yang memiliki jalan cerita hidupnya sendiri-sendiri.

Namun, kisah Sayuri cukup memberikan pelajaran yang berharga mengenai kehidupan, bagaimana sulitnya hidup ketika dihadapkan pada berbagai kesulitan ekonomi, budaya pada masa itu, perjuangan mencari cinta sejati, bahkan kekacauan ketika Perang Dunia II, perang besar yang melegenda, terjadi. Jika Anda punya cukup waktu luang, tidak ada salahnya buku ini menjadi alternatif pilihan untuk Anda baca dan menjadi koleksi di perpustakaan pribadi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar